Bangka – babelbersuara.com
Kemenangan mutlak “kotak kosong” dalam pesta demokrasi kampus IAIN SAS BABEL bisa dilihat dari berbagai aspek.
konteks pemilihan umum (Pemira) ini diselenggarakan di gedung serba guna IAIN SAS BABEL, pada tanggal 13 maret 2025. Pada pemilihan kali ini kandidat yang diusung, yaitu Fadil dan Bayu, yang menjadi calon nomor 01 dan kotak kosong nomor 02.
Kandidat pertama Fadil dan Bayu yang di usung atau di calonkan tidak memenuhi kriteria pemimpin. Pemimpin yang diharapkan oleh mahasiswa dalam memimpin satu periode kedepan haruslah memiliki leadership yang tinggi.
Kotak kosong merupakan salah satu alternatif dalam hak memilih atau menentukan pilihan di pesta demokrasi kampus IAIN SAS BABEL.
Kemenangan kotak kosong di pesta demokrasi kampus ini bisa diartikan bahwa mahasiswa tidak puas dengan kandidat yang ada dan menginginkan perubahan di masa akan datang.
Alternatif yang di ambil mahasiswa dalam mencoblos kotak kosong menunjukkan bahwa mahasiswa telah kehilangan kepercayaan terhadap sistem demokrasi kampus yang ada.
Hal ini merupakan sinyal yang kuat bahwa menuju perubahan radikal yang diperlukan untuk memperbaiki sistem demokrasi kampus dan memenuhi kebutuhan mahasiswa.
Perlu diingat bahwa “kotak kosong” sebagai pemenang juga bisa diartikan sebagai kegagalan sistem demokrasi kampus. Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi terus menerus terhadap sistem demokrasi kampus agar dapat lebih efektif dan memenuhi kebutuhan mahasiswa.
Penulis: Juanda (Defri)
