Babelbersuara.com
Hidup di zaman yang terus berkembang dan berubah-ubah, menuntut manusia untuk mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi yang begitu cepat, agar tidak tertinggal dalam menghadapi tantangan era digital yang kini merambah ke berbagai sektor kehidupan khususnya dunia pendidikan.
Menyadari hal tersebut, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) wilayah Bangka Belitung (BABEL), menyelenggarakan kegiatan Kelas Kecerdasan Artificial (KKA) untuk Guru yang dilakukan secara daring melalui media platform aplikasi Zoom. Kegiatan ini diikuti oleh sebanyak 132 guru dari berbagai daerah di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Sabtu,11-10-2025).
Kegiatan tersebut, dibuka secara resmi oleh Boy Yandra selaku Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kependidikan, Kepemudaan dan Olahraga (DINDIKPORA) Kabupaten Bangka. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi kepada MAFINDO BABEL atas penyelenggaraan kegiatan yang bermanfaat bagi peningkatan kompetensi guru.
“Saya mengucapkan terimakasih banyak kepada MAFINDO BABEL, yang di inisiasi Ibu Suryani selaku Koordinator Wilayah (KORWIL) MAFINDO BABEL untuk menyenggalarakan kegiatan ini. Melalui pelatihan ini, diharapkan para guru khususnya di wilayah Kabupaten Bangka semakin berkembang dan maju dalam memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan untuk mendukung proses pembelajaran,” ujar Boy Yandra.
Dalam kelas ini, MAFINDO BABEL menghadirkan dua narasumber yaitu Suryani dan Priyanggo, untuk memberikan pelatihan seputar pemanfaatan kecerdasan artifisial (AI) secara bijak dan efektif dalam pembelajaran. Materi yang disampaikan meliputi pengenalan dasar AI, penerapan AI dalam dunia pendidikan, serta strategi adaptasi guru terhadap perubahan teknologi di era digital.
KORWIL MAFINDO BABEL Suryani menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif MAFINDO pusat yang di dukung oleh Asian Venture Philanthropy Network (AVPN), Google.org dan Asian Development Bank (ADB) yang bertujuan untuk memperkenalkan dan mengintegrasikan teknologi kecerdasan artifisial dalam dunia pendidikan khususnya di lingkungan sekolah.
“Melalui pelatihan KKA ini, kami berharap para guru dapat memahami sekaligus memanfaatkan AI sebagai alat bantu pembelajaran, dan menempatkan Kecerdasan Artifisial sebagai asisten. Guru perlu menjadi garda terdepan dalam mengedukasi siswa agar mampu menavigasi teknologi secara kritis dan lebih kreatif” ujarnya.
“kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian penguatan literasi digital yang nantinya bakal rutin kami selenggarakan, sebagai bentuk dukungan terhadap pembelajaran yang inovatif dan berdaya saing di era kecerdasan artifisial”. Tegas Suryani