BANGKA SELATAN – babelbersuara.com
Di massa musim penghujan sangat rawan terserang DBD, menurut data Dinas Kesehatan Bangka Selatan, Meningkatnya kasus DBD di Bangka Selatan sangat lumayan, kasus DBD di bulan januari 2025 ada 13 kasus, pada bulan februari 2025 naik menjadi 16 kasus DBD.
Bahayanya nyamuk Aedes aegypti yang membuat kita terserang DBD, kebanyakan yang terserang DBD adalah balita, maka dari itu, masyarakat mesti peduli lingkungannya.
” Pada bulan Februari 2025 ada kenaikan kasus DBD, kenaikan kasus DBD lumayan, dari 13 Kasus DBD menjadi 16 kasus DBD, di bulan Februari 2025 tercatat ada satu balita yang meninggal dunia, hal ini menjadi perhatian kita semua untuk sadar akan kebersihan lingkungan dan membasmi jentik nyamuk yang ada di perkarangan rumah kita,” kata Kepala Bidang K2P Dinas Kesehatan, pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Bangka Selatan, Slamet Wahidin, saat di jumpai di ruang kerjanya, senin ( 17/03/25 )
Menurut ia pentingnya kita untuk mewaspadai Penyakit DBD, memperhatikan gejala penyakit DBD dan tidak meremehkan demam tinggi.
” Ketika anak mengalami gejala demam, pusing, nyeri di perut, muntah, mimisan dan bintik bintik merah, mengingat cuaca di bulan januari, februari dan maret yang berpotensi hujan, bila ada gejala tersebut segeralah bawa ke puskesmas atau rumah sakit, karena resikonya adalah DBD, ” ujarnya
Ia juga menambahkan untuk tidak ada korban jiwa lagi karena DBD, ia menghimbau masyarakat untuk pro aktif memperhatikan kondisi anak dan diri sendiri dan lingkungan.
“Kepada masyarakat lakukan lah 3 M, menguras, menutup dan menimbun tempat penampungan air di rumah kita, setiap tempat penampungan air harus di cek apakah ada jentik nyamuk atau tidak, jagalah kebersihan, dengan lingkungan bersih kita pun sehat,” ucapnya
” Mari kita bersama – sama menjaga keluarga dan lingkungan kita dari segala macam penyakit, mari bersama sama memberantas jentik Nyamuk Aedes aegypti di rumah kita, dengan kita sehat, maka kita hidup dengan nyaman,” pungkasnya ( Abi )
